Kamis, 03 Mei 2012

Pelaporan Penilaian Hasil Pembelajaran di MI

Pelaporan Penilaian Hasil Pembelajaran di MI
oleh : Junaidi

A.      Pendahuluan
Sudah dapat dipastikan bahwa tidak seorang pun guru yang mengajar yang tidak melakukan penilaian terhadap hasil belajar para siswanya. Sebabnya ialai menilai hasil belajar siswa menjadi bagian integral dari tugasnya sebagai pengajar.[1]
Penilaian pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui perkembangan hasil belajar siswa dan hasil mengajar guru. Informasi hasil belajar atau hasil mengajar berupa kompetensi dasar yang dikuasai dan yang belum dikuasasi oleh siswa. Hasil belajar siswa digunakan untuk memotivasi siswa, dan untuk perbaikan serta peningkatan kualitas pembelajaran oleh guru.
Pemanfaatan hasil belajar untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran harus didukung oleh siswa, guru, kepala sekolah, dan orang tua siswa. Dukungan ini akan diperoleh apabila mereka memperoleh informasi hasil belajar yang lengkap dan akurat. Untuk itu diperlukan laporan perkembangan hasil belajar siswa untuk guru atau sekolah, untuk siswa, dan untuk orang tua siswa.
Laporan hasil belajar siswa mencakup ranah kognitif, psikomotor, dan afektif. Informasi ranah kognitif dan psikomotor diperoleh dari sistem penilaian yang digunakan untuk mata pelajaran yang sesuai dengan tuntutan kompetensi dasar. Informasi ranah afektif diperoleh melalui kuesioner, inventori, dan pengamatan yang sistematik.

B.       Laporan Hasil Penilaian
Hasil penilaian kognitif dan psikomotorik dapat berupa nilai angka maupun deskripsi kualitatif mengenai kompetensi dasar tertentu. Misalnya untuk nilai angka dapat diberikan dalam bentuk nilai 75 sebagai batas penguasaan (mastery). Artinya, jika seorang siswa sudah mencapai nilai 75 atau lebih untuk kompetensi dasar tertentu maka dikatakan siswa tersebut berhasil. Tetapi jika seorang siswa belum mencapai nilai 75 dikatakan siswa tersebut belum berhasil. Sedangkan deskripsi kualitatif dapat dilaporkan dalam bentuk deskripsi mengenai kompetensi dasar tertentu dari pembelajaran ..
Sebuah hasil laporan sangat bermanfaat bagi guru sebagai bahan untuk menentukan dari mana guru harus memulai mengajar pada program berikut:
a)         Berapa banyak siswa yang pencapaian hasil belajarnya termasuk tinggi-sedang -rendah? Hal ini akan memberikan petunjuk secara umum tentang keberhasilan pengajaran.
b)        Siswa dengan karakteristik yang bagaimana yang menunjukkan pencapaian hasil belajar yang termasuk tinggi-sedang –rendah ? hal ini akan memberikan petunjuk bagi siswa upaya memahami kemampuan para siswa.
c)         Mengapa siswa-siswa tersebut mencapai hasil belajar yang rendah? Jabawan terhadap pertanyaan ini memberikan petunjuk kepada guru dalam melakukan diagnosis kesulitan belajar.
d)        Apakah tinggi rendahnya pencapaian hasil belajar siswa berkaitan dengan tindakan guru dalam hal mengajar ? jabawan terhadap pertanyaan ini menjadi dasar untuk menilai kemampuan guru dalam melaksanakan tugas mengajarnya.
e)          Aspek manakan yang dirasakan masih lemah atau kurang meyakinkan dari pengalaman mengajar sebelumnya? Jawaban terhadap pertanyaan ini memberikan petunjuk tentang upaya perbaikan dan penyempurnaan tugasnya sebagai pengajar.[2]
Pelaporan hasil inventori afektif ini akan sangat bermanfaat khususnya untuk mengetahui sikap dan minat siswa terhadap pelajaran dan hasilnya dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki sikap serta minat siswa terhadap pembelajaran.


C.      Pentingnya Laporan Hasil Penilaian.
Melalui laporan hasil penilaian tersebut di atas, semua pihak dapat mengetahui kemampuan dan perkembangan siswa, sekaligus dapat mengetahui tingkat keberhasilan pendidikan di sekolahnya. Atas dasar itu pula semua pihak dapat menentukan langkah dan upaya yang harus dilakukan dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil pendidikan di sekolahnya.
Laporan data hasil penilaian bukan hanya mengenai prestasi atau hasil belajar, melainkan juga mengenai kemajuan dan perkembangan belajar siswa di sekolah seperti motivasi belajar, disiplin, kesulitan belajar atau sikap siswa terhadap mata pelajaran. Oleh sebab itu, guru perlu mencatat perkembangan dan kemajuan belajar siswa secara teratur dan berkelanjutan.
Data hasil penilaian dilaporkan kepada semua staf sekolah, yaitu kepada kepala sekolah, wali kelas, guru pembimbing dan bila perlu kepada guru-guru lainnya. Kepada kepala sekolah dilaporkan prestasi atau hasil belajar siswa dalam bidang studi atau mata pelajaran yang dipegangnya, termasuk perkembangan belajar siswa selama mengikuti pendidikan di sekolah, khususnya dalam proses belajar mengajar. Melalui laporan tersebut kepala sekolah dapat menangkap maknanya sehunga ia mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam bidang studi tertentu.[3]








Berikut ini adalah sebuah contoh bentuk laporan guru kepada kepala sekolah mengenai prestasi belajar siswanya.
Bidang Studi               :  ........................................................................................................
Kelas/Semester            :  ........................................................................................................
Jumlah siswa               :  ...............................................................................................orang

Kategori prestasi yang dicapai siswa
Banyaknya siswa yang mencapai nilai
No
Skor
Nilai Standar
Rata-rata tes formatif
Hasil tes sumatif
n
%
n
%
1.
-
-
-
-
-
-
2.
-
-
-
-
-
-
3.
-
-
-
-
-
-
4.
-
-
-
-
-
-
5.
-
-
-
-
-
-

Keterangan:                                                                             .............................20....
-          n = banyak siswa                                                         Guru Bidang Studi
-          nilai standar = huruf   
(A,B,C,D) atau standar                                               .....................................
Sepuluh (6,7,8,9,-10)                                                  Nip:..............................

Dengan laporan tersebut kepala sekolah dapat dengan mudah mengetahui keberhasilan siswa dalam bidang studi yang bersangkutan. Banyak sedikitnya keberhasilan dari pengajaran bidang studi tersebut. Data hasil penilaian yang berkenaan dengan kegiatan belajar siswa disajikan tersendiri dalam bentuk prilaku atas kasus-kasus tertentu yang dianggap paling menonjol dan ada hubungannya dengan keberhasilan belajar siswa di sekolah.
Bidang Studi               :  .......................................................................................................
Kelas/Semester            :  .......................................................................................................
Jumlah siswa               :  ............................................................................................. orang

No
Katagori kasus siswa
banyaknya
%
keterangan
1.

2.
3.
4.
5.
Sering membolos dalam mengikuti pelajaran
Lambat belajar
Kurang motivasi dan disiplin
Tidak bisa menyesuaikan diri
Mengalami kesulitan belajar




Dengan adanya laporan tersebut, kepala sekolah dapat menentukan berbagai upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolahnya.
Laporan hasil penilaia kepada wali kelas berupa nilai masak untuk digunakan dalam mengisi raport. Oleh sebab itu, harus lengkap untuk setiap siswa. Nilai-nilai belajar yang dilaporkan sudah mempertimbangkan hasil tes formatif dan tes sumatif, termasuk catatan kusus yang dibuat oleh guru mengenai kemajuan belajar siswa yang ditunjukkan selama menempuh pengalaman belajar.
Tes formatif dilaksanakan pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar, khususnya pada akhir pengajaranm sedangkan tes sumatif dilaksanakan pada akhir suatu satuan program, misalnya pada akhir caaturwulan semester dan sejenisnya. Pertanyaan biasanya diajukan secara lisan maupun tulisan untuk tes formatif dan secara tertulis untuk tes sumatif.[4]
D.      Manfaat Data Hasil Penilaian Pelaporan.
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas hasil pendidikan dapat dilakukan melalui pemanfaatan data hasil penilaian. Hasil penilaian, baik melalui tes , besar sekali manfaatnya bila dikaji dan digunakan untuk upaya perbaikan proses belajar mengajar. Kajian hasil penilaian formatif dan sumatif dapat memberikan gambaran tentang hasil belajar yang dicapai siswa setelah ia menempuh proses belajar mengajar.[5]
Secara umum manfaat hasil penilaian tersebut berguna bagi siswa, orang tua, guru dan kepala sekolah. Secara sistematis dapat dikemukakan di sini bahwa laporan tentang siswa bermanfaat bagi beberapa pihak yaitu:
1.         Untuk Siswa
Secara alamiah, setiap orang selalu ingin mengetahui akibat dari apa yang telah mereka lakukan, entah hasil itu mengembirakan atau mengecewakan.[6]
Informasi hasil belajar siswa dapat diperoleh melalui ujian, kuesioner, wawancara, atau pengamatan. Informasi hasil belajar ranah kognitif dan psikomotor diperoleh melalui ujian, sedangkan ranah afektif diperoleh melalui angket, inventori, dan pengamatan. Informasi hasil belajar dapat dimanfaatkan siswa untuk: (a) mengetahui kemajuan hasil belajar diri, (b) mengetahui konsep-konsep atau teori yang belum dikuasai, (c) memotivasi diri untuk belajar lebih baik, dan (d) memperbaiki strategi belajar.
Untuk memberi informasi yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh siswa seoptimal mungkin, maka laporan  yang diberikan kepada siswa harus berisi: (a) hasil pencapaian belajar siswa, (b) kekuatan dan kelemahan siswa dalam semua mata pelajaran, dan (c) minat siswa pada masing-masing mata pelajaran.
2.          Untuk Orang Tua
Informasi hasil belajar dimanfaatkan oleh orang tua untuk memotivasi anak agar belajar lebih baik. Untuk itu diperlukan informasi yang akurat tentang hasil belajar siswa, yang meliputi ranah kognitif, psikomotor, dan afektif. Informasi ini digunakan orang tua untuk: (a) membantu anaknya belajar, (b) memotivasi anaknya belajar, (c) membantu sekolah meningkatkan hasil belajar siswa, dan (d) membantu sekolah melengkapi fasilitas belajar.
Untuk memenuhi kebutuhan orang tua dalam meningkatkan hasil belajar, bentuk laporan hasil belajar harus mencakup semua ranah, serta deskripsi yang lebih rinci tentang kelemahan, kekuatan, dan keterampilan putranya dalam melakukan tugas, serta minat terhadap mata pelajaran.
3.             Untuk Guru dan Kepala Sekolah
Hasil penilaian digunakan guru dan sekolah untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan siswa dalam satu kelas dan sekolah dalam semua mata pelajaran. Hasil penilaian harus dapat mendorong guru untuk mengajar lebih baik, membantu guru untuk menentukan strategi mengajar yang lebih tepat, dan mendorong sekolah agar menyediakan fasilitas belajar lebih baik.
Laporan hasil belajar untuk guru dan kepala sekolah harus mencakup hasil belajar dalam semua ranah untuk semua pelajaran. Informasi yang diperlukan adalah kompetensi dasar yang telah dikuasai dan yang belum dikuasai oleh siswa. Guru memerlukan informasi yang spesifik untuk masing-masing kelas yang diajar, sedangkan kepala sekolah memerlukan informasi yang umum untuk semua kelas dalam satu sekolah.
E.       Kesimpulan
Hasil penilaian yang dibuat oleh guru dalam bidang studi atau mata pelajaran yang diajarkannya tidak hanya berguna bagi dirinya dan bagi siswanya, tetapi juga harus dimanfaatkan oleh semua pihak dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah yang bersangkutan. Untuk itu, setiap guru bidang studi atau mata pelajaran perlu memberikan laporan tentang data hasil penilaian secara periodik kepada berbagai pihak.
Laporan hasil penilaia kepada wali kelas berupa nilai masak untuk digunakan dalam mengisi raport. Oleh sebab itu, harus lengkap untuk setiap siswa. Nilai-nilai belajar yang dilaporkan sudah mempertimbangkan hasil tes formatif dan tes sumatif, termasuk catatan kusus yang dibuat oleh guru mengenai kemajuan belajar siswa yang ditunjukkan selama menempuh pengalaman belajar.





DAFTAR  PUSTAKA

Djemari Mardapi (1997) Berbagai Bentuk Tes Obyektif. Makalah disampaikan pada Pelatihan Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Mahasiswa tanggal 18 Nopember 1997 pada Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan UGM.

Nana Sudjana, Evaluasi Hasil Belajar: Konstruksi dan Analisis, (Bandung: Pustaka Martiana, 1986)

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009)

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Bina Aksara, 1987)



[1] Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), hal. 151.
[2] Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar, hal. 152.
[3] Ibid.,,hal. 153.
[4] Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar, hal. 156.
[5] Ibid.,,hal. 156.
[6] Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Bina Aksara, 1987), hal. 1987.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar